Cakrabimantara.com//Ngawi.Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Jurnalis Terate Indonesia (JTI). Salah satu sosok sentral dalam bidang advokasi mereka, Dito, berpulang ke Rahmatullah pada Jumat (11/4/2025) di RSUD Ngawi setelah berjuang keras melawan penyakit asam lambung kronis yang tak kunjung membaik. Kepergian beliau menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi komunitas jurnalistik, tetapi juga dunia hukum di wilayah Ngawi, Madiun, dan sekitarnya.
Diketahui, almarhum telah menjalani perawatan intensif selama dua hingga tiga bulan terakhir. Berbagai upaya pengobatan telah ditempuh, termasuk dirujuk ke fasilitas medis di Solo. Namun takdir berkata lain.
“Saya sudah berusaha mencarikan dokter terbaik, baik di Ngawi maupun Solo. Tapi semua ini sudah menjadi ketentuan Allah. Hari ini saya harus ikhlas melepas suami saya,” tutur Ny. Binti, istri almarhum, dengan suara lirih.
Ny. Binti, yang juga dikenal sebagai pengelola rumah makan di Beran, menjadi saksi langsung perjuangan panjang almarhum. Rumah duka yang terletak di kawasan Beran tampak dipadati pelayat, mulai dari rekan-rekan JTI, anggota IKADIN DPC Ngawi, hingga para insan pers yang mengenang Dito sebagai pribadi bersahaja, berdedikasi, dan penuh integritas dalam menjalankan profesinya.
Jatmiko, jurnalis PRN dan salah satu sahabat dekat almarhum, mengenang betapa berat kondisi kesehatan yang dialami Dito. “Beliau pernah cerita kalau setiap makan, makanan selalu terasa kembali. Beliau hanya bisa makan bubur atau jajanan pasar. Tapi semangatnya untuk tetap bekerja tak pernah surut,” ungkapnya.
Semasa hidup, Dito dikenal sebagai sosok advokat yang aktif mendampingi para jurnalis dalam berbagai perkara hukum. Keterlibatannya dalam kegiatan advokasi JTI, baik di tingkat lokal maupun nasional, menjadikannya figur penting di tengah komunitas. Selain itu, ia juga aktif sebagai anggota Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) DPC Ngawi.
Atas nama keluarga besar JTI Pusat di Madiun, Ketua Umum Agus menyampaikan belasungkawa yang mendalam. “Kami kehilangan sosok yang bukan hanya profesional, tetapi juga inspiratif.
Semoga almarhum Dito diampuni segala dosa, diterima amal ibadahnya, dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin.”
Jenazah almarhum dijadwalkan akan dimakamkan pada Sabtu (12/4/2025) di pemakaman umum Dusun Genengan Pleset, Kecamatan Pangkur. Suasana haru mengiringi kepergian beliau, seorang pejuang hukum yang selama ini menjadi sandaran banyak pihak dalam menegakkan keadilan dan kebenaran.(GN).
