Sepakbola

Adjis Doaibu sebut industri sepak bola mirip stand up comedy

ADJIS DOAIBU SEBUT INDUSTRI SEPAK BOLA MIRIP STAND UP COMEDY WHATSAPP IMAGE 2025 01 17 AT 22.06.08

Jakarta (ANTARA) – Komika Adjis Doaibu menilai industri sepak bola di Indonesia mirip dengan industri stand up comedy yang digelutinya sejak 2011.

Hal itu disampaikan Adjis saat ditanyai mengenai harga tiket pertandingan kompetisi Liga 1, khususnya Persija, yang dinilai sebagian pihak terlalu mahal, dengan tiket termurah pertandingan Persija saat ini sekitar Rp 200.000.

“Awal-awal industri stand up 2011 sampai 2015, itu harga tiket nonton paling murah Rp50 ribu-Rp75 ribu. Jadi ini sebenarnya kan hal-hal yang sudah dipupuk. Kalau di stand up umurnya sekarang sudah 14 tahun,” ucap Adjis di Jakarta pada Jumat.

“Artinya dulu kita sudah memupuk penonton-penonton yang dulu umur SMP-SMA. Sekarang kalau secara jenjang karier pekerjaan mestinya sudah jadi orang yang berpenghasilan UMR atau berpenghasilan tetap.”

“Bedanya adalah kalau di Persija, di bola, mungkin setiap tahun ada fans-fans baru…kalau stand up penonton-penonton barunya bisa dibilang berapa persen aja,” sambungnya.

Saat ditanyai animo penonton Persija yang tidak seramai dibanding musim-musim sebelumnya, Adjis menilai penyebab utama penarik minat penonton untuk menonton langsung ke stadion adalah permainan Persija.

Baca juga: Pelatih Persebaya dan Malut United apresiasi kinerja wasit Ko Hyungjin

“Kalau gue berpendapat yang pengaruh adalah permainan, kalau Persija mainnya lagi bagus, otomatis penonton akan banyak ke stadion. Tapi kalau permainan lagi angin-anginan, menurun, ya risikonya yang datang hanya segelintir,” kata pria bernama asli Abdul Aziz Batubara itu.

Adjis adalah penggemar Persija yang telah mengikuti klub ini sejak 2001. Ia sampai saat ini masih konsisten menyempatkan menonton pertandingan-pertandingan Persija.

“Kalau gue sistemnya selama itu kosong, gue langsung berangkat. Karena kalau kita-kita (pekerja seni) kan biasanya kerjanya di akhir pekan, ya otomatis menyesuaikan pekerjaan,” ujar Adjis yang mengaku kalau saat di luar kota akan mencari komunitas Jakmania di luar kota untuk menonton bersama.

Adjis ternyata anggota resmi kelompok penggemar Persija, Jakmania. Adjis sengaja melakukannya agar memiliki tanggung jawab lebih.

“Terus dua atau setahun lalu sempat ngurus KTA (Kartu Tanda Anggota) lagi, biar jadi anggota resmi. Sebenarnya bukan karena biar tiketnya murah, tapi biar gue punya tanggung jawab,” pungkasnya.

Baca juga: Persebaya telan kekalahan pertama di GBT saat lawan Malut United

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

SOURCE : https://www.antaranews.com/berita/4591910/adjis-doaibu-sebut-industri-sepak-bola-mirip-stand-up-comedy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button