TNI-POLRI

Gelar simulasi, KPU Kab Kediri siapkan perhitungan dan pemungutan suara

CakraBimantaraNews Kediri- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri menggelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati Kediri Tahun 2024. Acara simulasi berlangsung di Gedung Balaidesa Karangrejo, Jl. Tunggul Wulung No. 322, Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri pada hari Minggu, 17 November 2024, dimulai pukul 07.00 WIB.

Hadir dalam Simulasi

Simulasi ini dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain:

Penjelasan dari Komisio44ner KPU

Nanang Qosim menyampaikan, “Hari ini kita melakukan simulasi rekap sebagai bagian tanggung jawab kita melaksanakan tahapan dari KPU RI. Kami berharap kawan-kawan PPK dan PPS semua tolong diperhatikan betul bahwa ini adalah simulasi atau miniatur kejadian saat di TPS. PPK dan PPS biar paham betul bagaimana jalannya proses pungut hitung, pemungutan suara, kapan pengambilan sumpah dan setelah pengambilan sumpah apa yang dilakukan KPPS 1,2,3 sampai 7. Ketua KPPS mengambil peran penting dalam pemilihan karena memastikan surat suara dalam kondisi layak digunakan. Sebelum ditandatangani oleh ketua KPPS, surat suara harus diperiksa apakah layak digunakan atau rusak. Bimtek untuk Ketua KPPS dan anggotanya akan dilaksanakan agar paham betul kelayakan surat suara dan surat suara cacat yang tidak bisa digunakan,” pungkasnya.

Irbabul Lubab mengatakan, “Harapannya yang penting di simulasi ini bisa mendapatkan pemahaman terkait alur dan tata cara pungut hitung, penggunaan suara, pengisian formulir bisa tersampaikan dengan jelas. Maka sosialisasi ini bisa menjadi acuan kita di pungut hitung. Dan simulasi pungut hitung ini dimulai jam 7 pagi dan ditutup jam 1 siang sesuai dengan peraturan di hari H,” tambahnya.

Eka Septiawan F mengatakan, “Harapan kami kita tingkatkan partisipasi masyarakat, dengan contoh Pemilu Februari 2024 lalu berada di target 83%. Jika nanti ada masyarakat yang belum melakukan hak pilihnya segera woro-woro minimal 80% itu sudah masuk target. Setiap KPPS bisa di cek dari DPT dengan 80% nya itu berapa nanti hasilnya kelihatan target masing-masing TPS. Jangan lupa bersosialisasi pada 26 November memakai pengeras suara di masjid dan tempat ibadah lainnya, ini adalah ide dari KPU Jatim. Dan pihak KPU akan bersurat ke DMI (Dewan Majelis Indonesia). Dan untuk KPPS ketika mengirim undangan harus senyum dan ramah,” tambahnya.

Moh. Isnaini mengatakan, “Terkait simulasi hari ini jenjang proses pemungutan suara sampai akhir nanti. Ada satu hal dari divisi perencanaan dan informasi yang belum kita sampaikan yaitu terkait tahapan BPBD ini harus menjadi perhatian kita bersama yang mana ini masuk di H-7 sampai 20 November ada 9 kriteria yaitu menjalankan tugas di tempat lain, pasien rawat inap, petugas kesehatan, keluarga yang sedang piknik, tahanan di rumah tahanan, tertimpa bencana. Kita sudah menyampaikan pada PPK dan KPPS untuk membuka loket pendaftaran di TPS masing-masing dan merekapitulasi pemilih yang keluar dan masuk, dan juga yang pindah. Sirekap yaitu alat bantu yang utama di dalam proses pemungutan suara hasil dikeluarkan dari Plato, maka sirekap ini dikhususkan untuk memfoto data tersebut. Di tanggal 21 akan uji sirekap, semua TPS harus menggunakan Sirekap.”

Moch. Dziaudin mengatakan, “Tolong simulasi pungut dan hitung ini benar-benar diperhatikan karena TPS ada 344 di Kabupaten Kediri nantinya. Untuk pemilihan dan pemungutan bisa dilaksanakan sesuai ketentuan. Setelah selesai pemungutan dan penghitungan, dilanjutkan rekapitulasi tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten. Adapun setelah ditetapkan, bukan tidak mungkin menyisakan masalah. Akan tetapi saya berharap PPS, PPK, dan KPPS dimohon seluruh badan AD-HOC tidak ada perselisihan perbedaan hasil dan tidak menjadi saksi dari pemohon.

Hasil Simulasi

Simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pilgub Jatim dan Pilbup Kabupaten Kediri berjalan lancar. Namun, ketika penghitungan surat suara Pilgub, ditemukan perselisihan jumlah surat suara. Di keterangan tertulis tercatat 154 surat suara, tetapi setelah dihitung hanya 151 surat suara, dengan 2 di antaranya rusak. Hal ini akan ditindaklanjuti ke KPU Jatim.

Back to top button