Cakrabimantara. News// Karnaval budaya yang diadakan di Desa Sukoanyar, Kabupaten Kediri, berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung. Namun, penutupan total jalan utama dari pukul 08.30 hingga 18.00 untuk mendukung kelancaran acara tersebut menimbulkan banyak keluhan dari pengguna jalan yang terpaksa dialihkan.Kediri, 22 September 2024
Sejak pagi hari, arus lalu lintas di sekitar Desa Sukoanyar sudah mulai padat. Ribuan pengunjung dari berbagai daerah datang untuk menyaksikan pertunjukan seni dan budaya yang beragam. Namun, penutupan jalan utama menyebabkan kemacetan parah di jalur-jalur alternatif. “Saya sudah berangkat dari rumah pukul 07.00, tapi baru sampai lokasi pukul 10.00 karena harus lewat jalur lain dan terjebak dalam kemacetan. Sangat mengesalkan,” keluh soleh (52), seorang pengendara mobil.
Banyak pengguna jalan yang merasa direpotkan tentang penutupan jalan dan rute alternatif yang bisa digunakan malah menjadi kemarahan pengendara mobil yang terjebak di jalan persawahan “sudah berani tutup jalan tapi tidak ada panitia yang mengatur jalan, lihat aja mas ini jalan muat satu mobil, kalau simpangan kayak gini mana bisa lewat ” Ucap safi’i
Awak media cakrabimantara mencoba konfirmasi ke kanit turjawali polres kediri kota melalui via Whatsapp “Terkait karnaval di Sukoanyar ditanyakan ke Polsek mojo saja mas karena saya tdk ada tembusan ” Ucap ipda murianto
Meskipun banyak keluhan terkait lalu lintas , banyak pengunjung yang tetap bersemangat untuk menikmati acara. Ragam pertunjukan seni, mulai dari tari tradisional hingga pameran goyangan ala tik tok di pamerkan, dan berhasil menarik perhatian ribuan orang.
Berkaitan ijin, salah satu warga yang tidak mau di sebut namanya menjelaskan ke awak media ” Taun ini anggaran ijin 40 juta dan tahun kemarin 30juta ”
Tidak tahu arah uang kemana, awak media cakrabimantara konfirmasi ke kepala desa sukoanyar ” Penutupan jalan tidak ada anggaran “
Berlanjut ke pemangku hukum wilayah polsek mojo, saat di konfirmasi terkait ijin melalui via whatsapp membalas “terima kasih 👍”
“Mari kita ciptakan Mojo situasi yg baik, kita agendakan kedepan duduk bersama, ngopi bareng, yg sdh baik dipertahankan/ditingkatkan, yg kurang baik kita perbaiki, kita bina ” Imbuhnya
Karnaval budaya di Desa Sukoanyar, meskipun berhasil mengundang banyak pengunjung dan menampilkan beragam kesenian, tetap menghadapi tantangan dalam hal pengaturan lalu lintas. Penutupan jalan utama selama hampir 10 jam bisa lebih berdampak signifikan pada kenyamanan pengguna jalan. Diharapkan, dengan adanya umpan balik dari masyarakat dan pengguna jalan.
Dengan demikian, momen merayakan budaya lokal tidak hanya menjadi pengalaman yang berharga tetapi kenyaman orang pengendara juga harus di utamakan karena jalan antar kota bukan milik yang punya hajat, melainkan seluruh masyarakat indonesia. (Tim)
cakrabimantara.com